Rabu, 03 November 2010

wisata di kabupaten Tabanan-bedugul

Kebun Raya Bedugul


Ketika sampai di kawasan Bedugul, objek wisata pertama yang bisa Anda kunjungi adalah Kebun Raya Eka Karya yang lebih terkenal dengan sebutan Kebun Raya Bedugul. Kebun raya ini kita jumpai pertama kali ketika masuk kawasan Bedugul, tepatnya wilayah desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Dari jalan raya Denpasar-Singaraja, kebun raya ini berada di kiri jalan dengan petunjuk besar di sebuah gapura masuk kawasan.
Tiket masuk untuk orang dewasa seharga Rp 3.500 ada di dua pintu masuk. Pintu kiri khusus pengguna mobil, sedangkan di kanan untuk pengguna sepeda motor. Perbedaan pintu masuk ini dilakukan karena mobil dperbolehkan masuk sedangkan motor tidak. Sehingga jika Anda membawa mobil, Anda lebih bisa menjangkau wilayah-wilayah terjauh di areal kebun raya. Namun, karena suasananya yang dingin dan menyegarkan oleh berbagai macam tanaman, jalan kaki (trekking) bisa jadi pilihan menarik.
Sebagai kebun raya, Kebun Raya Bedugul memiliki ribuan koleksi tanaman yang mencapai 16.000 tanaman koleksi yang terdiri dari 1.500 jenis, 320 marga, dan 155 suku tumbuhan. Selain itu juga masih ada tumbuhan liar dan berbagai burung. Total luas Kebun Raya Bedugul 154,5 hektar dengan landscape yang sangat bersahabat di ketinggian 1.250-1.400 di atas permukaan laut. Beberapa bagian lebih tinggi dari bagian lain sehingga agak mendaki. Namun hamparan rumputnya yang menghijau membuat perjalanan oke-oke saja untuk dilalui. Hamparan rumput itu seperti menyelimuti permukaan tanah diantara rimbun pepohonan tinggi dan tanaman lainnya. Tak heran, banyak sekali pengunjung yang memilih duduk-duduk di rerumputan itu. Ada yang beralas tikar namun lebih banyak yang langsung beralas rumput di bawah rimbun pohon.
Dengan kondisi tersebut, Kebun Raya Bedugul paling banyak dikunjungi keluarga pada akhir pekan. Sementara bapak ibu duduk ngobrol di rumput menghijau, anak-anak bisa bermain bola atau berkejaran dengan temannya. Namun kalau sudah di sana, kenapa tidak sekalian jalan-jalan melihat berbagai tempat di kebun raya satu-satunya di Bali itu?


Ada beberapa jalur yang bisa kita tempuh kalau berkunjung. Oleh pengurus kebun raya, jalur tersebut dibagi menjadi enam yaitu Jalur Kuning, Jalur Oranye, Jalur Ungu, Jalur Merah, Jalur Biru, dan Jalur Burung. Jalur Kuning merupakan jalur yang pertama kali kita temui setelah candi bentar sebagai gerbang utama. Kita akan melewati jalan beraspal, jalan setapak, dan sesekali jalan padang rumput. Jalur ini melingkar dan nantinya akan berakhir kembali di pintu utama tempat kita pertama kali masuk. Melewati jalur ini kita akan mennemui rimbun pohon cemara pandak (Dacrycarpus imbricatus) yang tinggi-tinggi dan menjadi inang bagi tumbuhan lain seperti paku dan anggrek, koleksi tanaman upacara seperti daun sirih, bunga melati, kayu dadap, kunyit, dan lain-lain. Kita juga akan melewati bunga bangkai, tanaman pandan, Pura Batu Meringgit, dan dua buah patung yaitu patung Rahwana Jatayu dan patung Kumbakarna Laga..
Jalur Ungu akan membawa Anda melewati jalur berbagai koleksi tanaman anggrek liar di Indonesia dan koleksi kaktus. Sejumlah informasi yang mencapai 4000 jenis anggrek. Jenis-jenis anggrek tersebut antara lain anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris) yang erwarna coklat cerah dan diselingi warna merah muda. Ada juga anggrek tanah (Spathologlottis plicata) dan barisan anggrek dari Amerika Utara dan Selatan antara lain Epindrum radicans. Sebagian anggrek itu berbunga sepanjang tahun dengan warna merah, jingga, ungu, dan oranye. Lebih lengkap, anggrek-anggrek itu juga berada di dua rumah kaca di jalur ini. Pada bulan Juli-Agustus, kita bahkan bisa melihat bunga anggrek hitam (Coelogyne pandurata) yang terkenal itu.
Pada Jalur Merah kita bisa melihat bagaimana sususan rumah tradisional Bali yang unik. Rumah itu lengkap terdiri bangunan-bangunan kecil yang terpisah dalam satu kesatuan. Di jalur ini juga kita bisa melihat tanaman tradisional yang digunakan masyarakat Bali sehari-hari seperti makanan, pakaian dan serat, obat, bumbu masak, bahan bangunan, mainan, hingga bahan upacara.
Menyusuri Jalur Merah kita akan mengelilingi taman tumbuhan paku. Jalur ini menyusuri jalan berbatu sehingga seperti memberikan pijatan ketika berjalan. Otomatis, kita akan lebih segar. Adapun jenis tanaman paku di jalur ini antara lain paku suplir dengan sekitar 200 jenis, paku pohon, paku rane, paku sarang burung, dan semacamnya. Ada pula tumbuhan paku untuk industri rumah tangga dan tumbuhan paku yang sangat kuno yaitu paku belalai gajah. Tumbuhan bernama latin Angiopteris evecta ini berbatang pendek namun daunnya sangat besar.
Jalur terakhir yang bisa kita lalui adalah Jalur Burung yang dirancang sedemikian rupa agar kita bisa melihat burung-burung di habitatnya langsung. Burung yang bisa kita jumpai antara lain jenis Australia seperti burung isap madu Australia yang berbentuk kecil dengan warna coklat suram, punggungnya coklat, dan bagian bawahnya abu-abu. Sedangkan burung jenis Asia yang bisa temukan adalah burung sriganti yang suka bergerak cepat kalau terbang dari satu pohon ke pohon lainnya. Burung lainnya seperti walet sapi, tekukur, kucica batu, bondol jawa, kepodang, dan lainnya. Di seluruh areal, burung-burung itu bisa kita nikmati sambil berjalan atau duduk-duduk di padang rumput sambil beristirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar